MENGUASAI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)




MENGUASAI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)

1.      Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis Web adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisA diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Web atau yang dikenal juga dengan Web Based Learning, merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran elektronik (E-learning). Atau dapat juga dikatakan sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel)  dan jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web (WBI) sebagai program pengajaran berbasis hypermedia  yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World Wide Web (Web) untuk menciptakan   lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional, menyatakan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan lain-lain.

2.      Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa prinsip yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk menetukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web. Menurut Rusman (2011) prinsip pembelajaran berbasis web adalah :
a. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi degan orang lain yang tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antar peseta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based-Instruction). Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor)yang kemungkinan tidak berada dalam lokasi bahkan waktu yang sama.
b. Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini yaitu konsisten dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pemgembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajara yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten (materi dan aktivitas belajar lain).
c. Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain konten, serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).

3.      Konsep Blended Learning
Konsep Blended Learning merupakan istilah yang baru dan mengikuti perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia. Secara etimologi istilah blended learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blended berarti campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik (Collins Dictionary) atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006:236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya.
Blended Learning ini terdapat  perpaduan dari : teknologi multimedia, CD-ROM, video streaming, kelas virtual, e-mail, voicemail dan lain-lain dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas dan pelatihan setiap  apa yang dibutuhkannya. Blended Learning menjadi solusi yang paling tepat untuk proses pembelajaran yang sesuai, tidak hanya dengan kebutuhan pembelajaran akan tetapi gaya pembelajar. Selain Blended Learning ada istilah lain yang sering digunakan di antaranya adalah Blended Learning dan Hybrid Learning. Istilah tersebut mengandung arti yang sama yaitu perpaduan, percampuran atau kombinasi dalam pembelajaran. Intinya penggabungan atau percampuran  dua pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga tercipta pola pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan pada pererta didik.
Blended learning ialah pembelajaran  yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta  ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online (e-learning), tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
1. Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa  
2. Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung  
Proses pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran dengan menggunakan media internet atau dengan distance learning  tidak menjadi andalan dalam pembelajaran karena tidak adanya interaksi antara guru dengan murid . Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), tatap muka atau konvensional  merupakan proses pembelajaran utama yang dilakukan di sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Namun PBM tatap muka ini cenderung membuat siswa jenuh dan kurang aktif.  Untuk itu perlu adanya inovasi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan konsep Blended Learning.
Suatu hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat mebantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu dikemas berbeda dengan penyampaian yang berbeda pula.Pencampuran model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online bukanlah hal yang baru dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning merupakan metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap metode pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi pelajar. Singkatnya, e-learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar.
Salah satu hal yang menarik dengan penerapan model pembelajaran kombinasi (blended learning) adalah tercapainya tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif karena kedua model memiliki keunggulan masing-masing. Model pembelajaran tatap muka dengan metode konvensional memungkinkan pembelajaran berlangsung secara interaktif dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi serta metode pembelajaran sedangkan dengan metode online dapat memberikan materi secara online tanpa batasan ruang dan waktu, selain itu peserta didik lebih banyak memperoleh dan mengolah informasi dari berbagai sumber sehingga hal ini dapat menunjang proses pembelajaran.

4.      Karakteristik Blended Learning
Adapun karakteristik dari blended learning yaitu:
a)      Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b)      Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
c)      Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d)     Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

5.      Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web
Metode blended Learning memberikan kesempatan bagi peserta pembelajaran online, salah satunya untuk bertatap muka. Metode ini juga memberikan rasa keterikatan pembelajar apa yang sedang dipelajarinya. Walaupum online learning memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk mengikuti pembelajaran di mana saja dan kapan saja, pembelajar, sebagai manusia, tetap memiliki keinginan untuk berada dalam komunitas (dalam hal ini komunitas belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran. Selain itu sosok mengajar walau tidak dominan seperti dalam paradigma mengajar, tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada norma masyarakat (Rusman dkk, 2013).
Jadi pembelajaran berbasis web ini sangat cocok diterapkan dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang dapat diterapkam dalam pembelajaran berbasis web ini adalah metode blended Learning. Dengan begitu peserta didik dapat memperoleh informasi yang semakin banyak dan mudah untuk memahaminya.

6.      Prosedur Blended Learning Dalam Pembelajaran

Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi (2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended Learning agar hasilnya optimal, yaitu:

1)      Tetapkan macam dan materi bahan ajar.
2)      Tetapkan rancangan dari Blended Learning yang digunakan.
3)      Tetapkan format dari on-line Learning.
4)      Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat.
5)      Selenggarakan Blended Learning dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.
6)      Siapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Blended Learning.

DAFTAR PUSTAKA


Lawanto, Oenardi. 2000. “Pembelajaran Berbasis WEB Sebagai Metoda Komplemen Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan”. Vol. 9, No. 1.

Rusman, dkk. 2011, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi. Bandung : PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Luqman, H.T & Dinarin, A.E. (2012). Pengembangan E-Learning. Semarang : C.V Budi Utma.



1.      Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis Web adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website) yang bisA diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Web atau yang dikenal juga dengan Web Based Learning, merupakan salah satu jenis penerapan pembelajaran elektronik (E-learning). Atau dapat juga dikatakan sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
Internet merupakan jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon, kabel)  dan jangkauanya mencakup seluruh dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain: e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web (WBI) sebagai program pengajaran berbasis hypermedia  yang memanfaatkan atribut dan sumber daya World Wide Web (Web) untuk menciptakan   lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional, menyatakan bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan lain-lain.

2.      Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa prinsip yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap implementasi. Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya sangat sulit untuk menetukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam pembelajaran berbasis web. Menurut Rusman (2011) prinsip pembelajaran berbasis web adalah :
a. Interaksi
Interaksi berarti kapasitas komunikasi degan orang lain yang tertarik pada topik yang sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antar peseta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based-Instruction). Hal ini berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun tutor)yang kemungkinan tidak berada dalam lokasi bahkan waktu yang sama.
b. Ketergunaan
Ketergunaan yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini yaitu konsisten dan kesederhanaan. Intinya adalah bagaimana pemgembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan lingkungan belajara yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten (materi dan aktivitas belajar lain).
c. Relevansi
Relevansi diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain konten, serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).

3.      Konsep Blended Learning
Konsep Blended Learning merupakan istilah yang baru dan mengikuti perkembangan dan pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia. Secara etimologi istilah blended learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blended berarti campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik (Collins Dictionary) atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006:236). Sedangkan learning memiliki makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola dengan pola yang lainnya.
Blended Learning ini terdapat  perpaduan dari : teknologi multimedia, CD-ROM, video streaming, kelas virtual, e-mail, voicemail dan lain-lain dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas dan pelatihan setiap  apa yang dibutuhkannya. Blended Learning menjadi solusi yang paling tepat untuk proses pembelajaran yang sesuai, tidak hanya dengan kebutuhan pembelajaran akan tetapi gaya pembelajar. Selain Blended Learning ada istilah lain yang sering digunakan di antaranya adalah Blended Learning dan Hybrid Learning. Istilah tersebut mengandung arti yang sama yaitu perpaduan, percampuran atau kombinasi dalam pembelajaran. Intinya penggabungan atau percampuran  dua pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga tercipta pola pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan pada pererta didik.
Blended learning ialah pembelajaran  yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran yang berbeda serta  ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung (face-to-face) dan pengajaran online (e-learning), tapi lebih daripada itu sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
1. Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa  
2. Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung  
Proses pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran dengan menggunakan media internet atau dengan distance learning  tidak menjadi andalan dalam pembelajaran karena tidak adanya interaksi antara guru dengan murid . Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), tatap muka atau konvensional  merupakan proses pembelajaran utama yang dilakukan di sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Namun PBM tatap muka ini cenderung membuat siswa jenuh dan kurang aktif.  Untuk itu perlu adanya inovasi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan konsep Blended Learning.
Suatu hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web ini dapat mebantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu dikemas berbeda dengan penyampaian yang berbeda pula.Pencampuran model pembelajaran konvensional dengan belajar secara online bukanlah hal yang baru dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning merupakan metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap metode pembelajaran konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi pelajar. Singkatnya, e-learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar.
Salah satu hal yang menarik dengan penerapan model pembelajaran kombinasi (blended learning) adalah tercapainya tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif karena kedua model memiliki keunggulan masing-masing. Model pembelajaran tatap muka dengan metode konvensional memungkinkan pembelajaran berlangsung secara interaktif dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi serta metode pembelajaran sedangkan dengan metode online dapat memberikan materi secara online tanpa batasan ruang dan waktu, selain itu peserta didik lebih banyak memperoleh dan mengolah informasi dari berbagai sumber sehingga hal ini dapat menunjang proses pembelajaran.

4.      Karakteristik Blended Learning
Adapun karakteristik dari blended learning yaitu:
a)      Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran, gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b)      Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
c)      Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran.
d)     Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.

5.      Metode Blended Learning dalam Pembelajaran Berbasis Web
Metode blended Learning memberikan kesempatan bagi peserta pembelajaran online, salah satunya untuk bertatap muka. Metode ini juga memberikan rasa keterikatan pembelajar apa yang sedang dipelajarinya. Walaupum online learning memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk mengikuti pembelajaran di mana saja dan kapan saja, pembelajar, sebagai manusia, tetap memiliki keinginan untuk berada dalam komunitas (dalam hal ini komunitas belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran. Selain itu sosok mengajar walau tidak dominan seperti dalam paradigma mengajar, tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada norma masyarakat (Rusman dkk, 2013).
Jadi pembelajaran berbasis web ini sangat cocok diterapkan dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang dapat diterapkam dalam pembelajaran berbasis web ini adalah metode blended Learning. Dengan begitu peserta didik dapat memperoleh informasi yang semakin banyak dan mudah untuk memahaminya.

6.      Prosedur Blended Learning Dalam Pembelajaran

Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi (2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended Learning agar hasilnya optimal, yaitu:

1)      Tetapkan macam dan materi bahan ajar.
2)      Tetapkan rancangan dari Blended Learning yang digunakan.
3)      Tetapkan format dari on-line Learning.
4)      Lakukan uji terhadap rancangan yang dibuat.
5)      Selenggarakan Blended Learning dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang tersebut.
6)      Siapkan kriteria untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Blended Learning.

DAFTAR PUSTAKA


Lawanto, Oenardi. 2000. “Pembelajaran Berbasis WEB Sebagai Metoda Komplemen Kegiatan Pendidikan dan Pelatihan”. Vol. 9, No. 1.

Rusman, dkk. 2011, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan Komunikasi. Bandung : PT RAJAGRAFINDO PERSADA

Luqman, H.T & Dinarin, A.E. (2012). Pengembangan E-Learning. Semarang : C.V Budi Utma.

Komentar

  1. Pembahasan tentang dampak negatif dari penggunaan gadget dalam kehidupan sehari hari:

    1. kurangnya interaksi dengan masyarakat sekitar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bagaimana dampak bagi anak dibawah umur apakah pengaruh negatif lebih banyak dibanding pengaruh positifnya?

      Hapus
    2. Tidak hanya itu, dengan penyalahgunaan gadget membuat anak malas belajar, dikarenakan dia terlalu sibuk dengan game.

      Hapus
    3. Lalu bagaimna pencegahan dari dampak tersebut?

      Hapus
    4. Menurut saya tergantung kepada pengawasan orang tua jika dikaitkan dengan anak dibawah umur, sesuai dengan kebutuhan dan kontrol dari orang tua anak itu sendiri.

      Hapus
    5. menurut saya dampak negatif yang ditimbulkan oleh gadget bagi anak anak yaitu anak anak tersebut akan mengalami kecanduan yang sulit untuk dihilangkan karena dengan kecanduan tersebut anak anak sulit untuk berinteraksi dengan orang orang disekitarnya

      Hapus
  2. Kurangnya kepedulian terhadap lingkungan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena semua orang sudah terlalu sibuk dengan gadget nya menyembabkan kurangnya interaksi dengan lingkungan sekitar yang membuat sikap orang menjadi individualis

      Hapus
  3. 2. Pengguna akan cenderung mengalami kecanduan

    BalasHapus
  4. Saya sedikit menambahkan dampak lain yang ditimbulkan adalah tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena asyik dengan dunianya sendiri. Dia beranggapan bahwa yang penting bagi dirinya hanya gadjetnya saja

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Dampak kecanduan gadget terhadap lingkungan bisa jadi membuat seseorang tidak berbaur dengan lingkungan tersebut dan tidak mengenal orang-orang yang berada dilingkungan tersebut.

      Hapus
    3. Pecandu gajdet akan bersikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya

      Hapus
  6. Saya setuju dengan teman2 tapi saya ingin menambahkan sedikit dampak negatif dari Gadget yaitu banyaknya orang lalai dalam beribadah.

    BalasHapus
  7. Terkait dengan pertanyaan ayu ramadhani. Pengaruh mana yang lebih dominan, negatif atau positif kah ? Itu tergantung dengan orang dewasa yang mengawasi anak bermain gadjet

    BalasHapus
  8. Jika dalam sehari kita sering menggunakan gadget akan berdampak buruk pada kesehatan kita, terlebih pada kesehatan mata

    BalasHapus
  9. Tingkat individualisme menjadi tinggi

    BalasHapus
  10. ada sebagian orang yang tidak menggunakan gadged dengan baik contohnya saja melihat yang negatif atau yang tidak bermanfaat

    BalasHapus
  11. Apa peranan orang tua dalam menghadapi dampak negatif penggunaan gadget pada anaknya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. disini peran orang tua sangat berpengaruh dalam mencegah dampak negatif dari penggunaan gadget tersebut, orang tua harus bisa memberikan contoh kepada anaknya, contohnya disini yaitu anggap lah kita menjadi orang tua kita mempunyai anak kita mnyuruh anak kita untuk belajar tapi kita sibuk dengan gadget kita dengan demikian anak itu juga akan meniru apa yang kita lakukan.

      Hapus
    2. Peranan orang tua mengawasi dan mengajari anak, sehingga anak tau batasan-batasan yg sudah digariskan orang tua nya mana yg positif dan mana yg negatif sehingga anak paham dampaknya dan juga butuh bimbingan dari orang tua anak.

      Hapus
    3. Membatasi anak dalam penggunaan jadget. Berikan kedisiplinan kepada anak dalam bentuk jadwal kapan si anak boleh memakai gadjer. Apabila itu diterapkan dengan serius maka dampak dari penggunaaan gadjet akan bisa dihindari. Serta orang tua atau orang dewasa yang ada disekitar anak, menemani anak selama bermain gadjet agar nantinya dapat melihat apa2 saja yang diakses oleh anak

      Hapus
    4. Salah satu peranan ortu dalam menghadapi dampak negatif gadget adalah membatasi pemakaian gadget pada anak nya, Misalkan 3 jam/hari.

      Hapus
    5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  12. Dapat merusak kesehatan mata.

    BalasHapus
  13. Menurut saya gadget membuat semua orang menjadi lupa waktu, contohnya seperti bermain games membuat orang lupa akan waktu karena keasikan bermain

    BalasHapus
  14. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  15. Saya sedikit menambahkan dampak lain yang ditimbulkan adalah tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena asyik dengan dunianya sendiri. Dia beranggapan bahwa yang penting bagi dirinya hanya gadjetnya saja

    BalasHapus
  16. Saya sedikit menambahkan akibatnya bisa saja kurangnya pergaulan atau kurangnya bersosualisasi dengan orang lain sehingga akan menimbulkan kurangnya rasa kerpedulian terhadap lingkungan sekitar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sedikit menambahkan mengenai damoak negatif gadget yaitu seperti kecanduan seseorang terhadap gadget hingga mereka lupa dengan kewajiban nya seperti sholat, makan, mandi, dan ketika disuruh oleh orang tua pun tidak didengar karena saking candunya.

      Hapus
  17. Saya setuju dengan pendapat rekan rekan semua, pengaruh gadget tersebut lebih berat positif atau negatif tergantung pada sipenggunanya dan kalau untuk anak dibawah umur itu akan lebih baik di awasi oleh orang tua

    BalasHapus
  18. Saya sedikit menambahkan akibatnya bisa saja kurangnya pergaulan atau kurangnya bersosualisasi dengan orang lain sehingga akan menimbulkan kurangnya rasa kerpedulian terhadap lingkungan sekitar

    BalasHapus
  19. Penggunaan yang berlebihan bagi anak dapat menimbulkan kecanduan, sering menunda-nunda pekerjaan dan dapat melalaikan pekerjaan-pekerjaan lainnya.

    BalasHapus
  20. Zaman sekarang bannyak nya anak yang salah dalam mengunakan tekhnologi berbasis web,salah satunya yaitu anak2 pada umumnya lebih menggunakannya hanya sebatas kesenangannya saja,contohny saja anak menggunakan web hanya mengunakan hanya sebatas permainan saja,yg nantik nya akan timbul kecandungan yang sulit untuk di hilangkan,seharusnya orang tua haruslah berperan besar dalam proses pertumbuhan sang anak,karna pengawasan orang tua lah yang nantiknya bakal menjadi cikal bakal tumbuhnya seorang anak yang nantiknya besar menjadi seorang yang berguna.

    BalasHapus
  21. Seberapa besar pengaruh gadget di kalangan mahasiswa baik di bidang studi maupun non studi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sangat besar, karena diera globalisasi seperti sekarang ini gadget sudah sebagai kebutuhan pokok dalam menjalankan kebutuhan hidup dan perjalanan hidup apalagi dikalangan mahasiswa sekarang ini.

      Hapus
    2. Dibidang studi dapat mengetahui dengan cepat informasi baru atau inovasi serta riset-riset baru mengenai sesuatu. Serta kita dengan mudah menemukan buku dengan online

      Hapus
  22. ada sebagian orang yang tidak menggunakan gadged dengan baik contohnya saja melihat yang negatif atau yang tidak bermanfaat

    BalasHapus
  23. Saya sedikit menambahkan tentang dampak negatif gadged yang dapat membuat kita cenderung malas belajar serta membaca buku.

    BalasHapus
  24. Terimakasih informasinya sangat bermanfaat😊

    BalasHapus
  25. Bagaimana cara mengatasi jika anak dibawah umur sudah terpengaruh dengan penggunaan gadjet ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mengatasinya yaitu alih kan perhatian anak tersebut.
      Dengan cara memberikan permainan seperti permainan edukatif dan beri anak tersebut seperti menghafal ayat2 alquran....

      Hapus

  26. Pengaruh gadget terhadap kesehatan mata https://youtu.be/OER3h5PN3Cs

    BalasHapus
  27. Menurut saya penggunaan gadget banyak pengaruhnya pada saat ini. Banyak penelitian telah menunjukkan beragam bahaya yang muncul akibat terlalu banyak menggunakan gadget. Menurut ahli bedah tulang di Amerika Serikat Kenneth Hansraj, orang yang gemar menundukkan kepala hingga 30 derajat ketika melihat telepon genggam berisiko mengalami cedera pada leher. Menurut Hansraj, tekanan pada leher ketika menekuk melihat layar gawai menyebabkan keausan dini pada tulang, air mata, dan degenerasi akibat berat leher yang meningkat saat kepala tertunduk.

    BalasHapus
  28. Dampak negatif menggunakan gadget https://youtu.be/qqLcite4cls

    BalasHapus
  29. Dan lagi dampak dari gadget bisa merusak jaringa syaraf otak dengan perlahan karena signal radiasi gadget yang begitu kuat

    BalasHapus
  30. Kita bisa membatasi waktu anak bermain gadget dengan sering membawa anak bermain dan bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungannya dan bermain dengan kawan sebayanya

    BalasHapus
  31. Best Slots for Real Money - LuckyClub.live
    Check out our top slots for real money or play free casino games online. We have the top slot games you'll never come across but we offer the luckyclub best

    BalasHapus

Posting Komentar