MENGUASAI PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)
MENGUASAI
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB (E-LEARNING)
1.
Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis
Web adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website)
yang bisA diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Web atau
yang dikenal juga dengan Web Based Learning, merupakan salah satu jenis
penerapan pembelajaran elektronik (E-learning). Atau dapat juga dikatakan
sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk
berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
Internet merupakan
jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya
jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon,
kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh
dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai
bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain:
e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File
Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web
(WBI) sebagai program pengajaran berbasis hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumber daya
World Wide Web (Web) untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional, menyatakan
bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi
elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan
lain-lain.
2.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa prinsip
yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap
implementasi. Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada
dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya
sangat sulit untuk menetukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam
pembelajaran berbasis web. Menurut Rusman (2011) prinsip pembelajaran berbasis
web adalah :
a.
Interaksi
Interaksi
berarti kapasitas komunikasi degan orang lain yang tertarik pada topik yang
sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan
belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antar
peseta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web
dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based-Instruction). Hal ini
berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak
berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun
tutor)yang kemungkinan tidak berada dalam lokasi bahkan waktu yang sama.
b.
Ketergunaan
Ketergunaan
yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua
elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini yaitu konsisten dan kesederhanaan.
Intinya adalah bagaimana pemgembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan
lingkungan belajara yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak
mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten
(materi dan aktivitas belajar lain).
c.
Relevansi
Relevansi
diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya
dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari
bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang
tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang
berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain
konten, serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).
3.
Konsep Blended Learning
Konsep Blended Learning
merupakan istilah yang baru dan mengikuti perkembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia. Secara etimologi istilah blended
learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blended berarti
campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik (Collins
Dictionary) atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford
English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006:236). Sedangkan learning memiliki
makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola
pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola
dengan pola yang lainnya.
Blended Learning ini terdapat perpaduan dari :
teknologi multimedia, CD-ROM, video streaming, kelas virtual, e-mail, voicemail
dan lain-lain dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas dan pelatihan setiap
apa yang dibutuhkannya. Blended Learning menjadi solusi yang paling tepat
untuk proses pembelajaran yang sesuai, tidak hanya dengan kebutuhan
pembelajaran akan tetapi gaya pembelajar. Selain Blended Learning ada istilah
lain yang sering digunakan di antaranya adalah Blended Learning dan Hybrid
Learning. Istilah tersebut mengandung arti yang sama yaitu perpaduan,
percampuran atau kombinasi dalam pembelajaran. Intinya penggabungan atau
percampuran dua pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga tercipta
pola pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan pada pererta
didik.
Blended learning ialah pembelajaran yang didukung oleh
kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran
yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh
bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari
penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung
(face-to-face) dan pengajaran online (e-learning), tapi lebih daripada itu
sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
1.
Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
2.
Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung
Proses pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan
kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran
dengan menggunakan media internet atau dengan distance learning tidak
menjadi andalan dalam pembelajaran karena tidak adanya interaksi antara guru
dengan murid . Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), tatap muka atau
konvensional merupakan proses pembelajaran utama yang dilakukan di
sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Namun PBM
tatap muka ini cenderung membuat siswa jenuh dan kurang aktif. Untuk itu
perlu adanya inovasi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan konsep Blended
Learning.
Suatu hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web
ini dapat mebantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu
dikemas berbeda dengan penyampaian yang berbeda pula.Pencampuran model
pembelajaran konvensional dengan belajar secara online bukanlah hal yang baru
dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning merupakan
metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap metode pembelajaran
konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi pelajar.
Singkatnya, e-learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar.
Salah satu hal yang
menarik dengan penerapan model pembelajaran kombinasi (blended learning) adalah
tercapainya tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif karena kedua model
memiliki keunggulan masing-masing. Model pembelajaran tatap muka dengan metode
konvensional memungkinkan pembelajaran berlangsung secara interaktif dengan
menggunakan berbagai pendekatan, strategi serta metode pembelajaran sedangkan
dengan metode online dapat memberikan materi secara online tanpa batasan ruang
dan waktu, selain itu peserta didik lebih banyak memperoleh dan mengolah
informasi dari berbagai sumber sehingga hal ini dapat menunjang proses
pembelajaran.
4.
Karakteristik Blended Learning
Adapun
karakteristik dari blended learning
yaitu:
a)
Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran,
gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b)
Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
c)
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara
mengajar dan gaya pembelajaran.
d)
Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, guru
sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.
5.
Metode Blended Learning dalam
Pembelajaran Berbasis Web
Metode blended Learning memberikan kesempatan bagi peserta
pembelajaran online, salah satunya untuk bertatap muka. Metode ini juga
memberikan rasa keterikatan pembelajar apa yang sedang dipelajarinya. Walaupum
online learning memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk mengikuti
pembelajaran di mana saja dan kapan saja, pembelajar, sebagai manusia, tetap
memiliki keinginan untuk berada dalam komunitas (dalam hal ini komunitas
belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran.
Selain itu sosok mengajar walau tidak dominan seperti dalam paradigma mengajar,
tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada
norma masyarakat (Rusman dkk, 2013).
Jadi pembelajaran berbasis web ini sangat cocok diterapkan
dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang dapat diterapkam dalam
pembelajaran berbasis web ini adalah metode blended Learning. Dengan begitu
peserta didik dapat memperoleh informasi yang semakin banyak dan mudah untuk
memahaminya.
6.
Prosedur Blended Learning Dalam
Pembelajaran
Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi
(2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended
Learning agar hasilnya optimal, yaitu:
1) Tetapkan macam dan materi bahan
ajar.
2) Tetapkan rancangan dari Blended
Learning yang digunakan.
3) Tetapkan format dari on-line
Learning.
4) Lakukan uji terhadap rancangan yang
dibuat.
5) Selenggarakan Blended Learning
dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang
tersebut.
6) Siapkan kriteria untuk melakukan
evaluasi pelaksanaan Blended Learning.
DAFTAR
PUSTAKA
|
Lawanto,
Oenardi. 2000. “Pembelajaran Berbasis WEB Sebagai Metoda Komplemen Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan”. Vol. 9, No. 1.
Rusman, dkk. 2011, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Komunikasi. Bandung : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Luqman, H.T
& Dinarin, A.E. (2012). Pengembangan
E-Learning. Semarang : C.V Budi Utma.
1.
Konsep Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis
Web adalah suatu kegiatan pembelajaran yang memanfaatkan media situs (website)
yang bisA diakses melalui jaringan internet. Pembelajaran berbasis Web atau
yang dikenal juga dengan Web Based Learning, merupakan salah satu jenis
penerapan pembelajaran elektronik (E-learning). Atau dapat juga dikatakan
sebuah pengalaman belajar dengan memanfaatkan jaringan internet untuk
berkomunikasi dan menyampaikan informasi pembelajaran.
Internet merupakan
jaringan yang terdiri atas ribuan bahkan jutaan komputer, termasuk di dalamnya
jaringan lokal, yang terhubungkan melalui saluran (satelit, telepon,
kabel) dan jangkauanya mencakup seluruh
dunia. Internet memiliki banyak fasilitas yang dapat digunakan dalam berbagai
bidang, termasuk dalam kegiatan pendidikan. Fasilitas tersebut antara lain:
e-mail, Telnet, Internet Relay Chat, Newsgroup, Mailing List (Milis), File
Transfer Protocol (FTP), atau World Wide Web (WWW).Pengajaran berbasis web
(WBI) sebagai program pengajaran berbasis hypermedia yang memanfaatkan atribut dan sumber daya
World Wide Web (Web) untuk menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Konvensi internasional, menyatakan
bahwa e-learning merujuk pada penggunaan berbagai proses dan aplikasi
elektronik untuk pembelajaran, termasuk di dalamnya adalah CBT, WBI, CD, dan
lain-lain.
2.
Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berbasis Web
Pembelajaran berbasis web dibangun melalui beberapa prinsip
yang berperan dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran ini pada tahap
implementasi. Hal yang membuat pembelajaran berbasis web ini efektif pada
dasarnya bergantung pada pandangan dari pemegang kepentingan. Oleh karenanya
sangat sulit untuk menetukan prinsip utama yang setidaknya harus ada dalam
pembelajaran berbasis web. Menurut Rusman (2011) prinsip pembelajaran berbasis
web adalah :
a.
Interaksi
Interaksi
berarti kapasitas komunikasi degan orang lain yang tertarik pada topik yang
sama atau menggunakan pembelajaran berbasis web yang sama. Dalam lingkungan
belajar, interaksi berarti kapasitas berbicara baik antar peserta, maupun antar
peseta dengan instruktur. Interaksi membedakan antara pembelajaran berbasis web
dengan pembelajaran berbasis komputer (Computer-Based-Instruction). Hal ini
berarti bahwa mereka yang terlibat dalam pembelajaran berbasis web tidak
berkomunikasi dengan mesin, melainkan dengan orang lain (baik peserta maupun
tutor)yang kemungkinan tidak berada dalam lokasi bahkan waktu yang sama.
b.
Ketergunaan
Ketergunaan
yang dimaksud disini adalah bagaimana siswa mudah menggunakan web. Terdapat dua
elemen penting dalam prinsip ketergunaan ini yaitu konsisten dan kesederhanaan.
Intinya adalah bagaimana pemgembangan pembelajaran berbasis web ini menciptakan
lingkungan belajara yang konsisten dan sederhana, sehingga siswa tidak
mengalami kesulitan baik dalam proses pembelajaran maupun navigasi konten
(materi dan aktivitas belajar lain).
c.
Relevansi
Relevansi
diperoleh melalui ketepatan dan kemudahan. Setiap informasi dalam web hendaknya
dibuat sangat spesifik untuk meningkatkan pemahaman pembelajar dan menghindari
bias. Menempatkan konten yang relevan dalam konteks yang tepat pada waktu yang
tepat adalah bentuk seni tersendiri, dan sedikit pengembangan e-learning yang
berhasil melakukan kombinasi ini. Hal ini melibatkan aspek keefektifan desain
konten, serta kedinamisan pencarian dan penempatan konten (materi).
3.
Konsep Blended Learning
Konsep Blended Learning
merupakan istilah yang baru dan mengikuti perkembangan dan pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam kehidupan manusia. Secara etimologi istilah blended
learning terdiri dari dua kata yaitu blended dan learning. Kata blended berarti
campuran, bersama untuk meningkatkan kualitas agar bertambah baik (Collins
Dictionary) atau formula suatu penyelarasan kombinasi atau perpaduan (Oxford
English Dictionary) (Heinze and Procter, 2006:236). Sedangkan learning memiliki
makna umum yakni belajar, dengan demikian sepintas mengandung makna pola
pembelajaran yang mengandung unsur pencampuran, atau penggabungan antara satu pola
dengan pola yang lainnya.
Blended Learning ini terdapat perpaduan dari :
teknologi multimedia, CD-ROM, video streaming, kelas virtual, e-mail, voicemail
dan lain-lain dengan bentuk tradisional pelatihan di kelas dan pelatihan setiap
apa yang dibutuhkannya. Blended Learning menjadi solusi yang paling tepat
untuk proses pembelajaran yang sesuai, tidak hanya dengan kebutuhan
pembelajaran akan tetapi gaya pembelajar. Selain Blended Learning ada istilah
lain yang sering digunakan di antaranya adalah Blended Learning dan Hybrid
Learning. Istilah tersebut mengandung arti yang sama yaitu perpaduan,
percampuran atau kombinasi dalam pembelajaran. Intinya penggabungan atau
percampuran dua pendekatan pembelajaran yang digunakan sehingga tercipta
pola pembelajaran baru dan tidak akan menimbulkan rasa bosan pada pererta
didik.
Blended learning ialah pembelajaran yang didukung oleh
kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara mengajar dan gaya pembelajaran
yang berbeda serta ditemukan pada komunikasi terbuka diantara seluruh
bagian yang terlibat dengan pelatihan”. Sedangkan untuk keuntungan dari
penggunaan blended learning sebagai sebuah kombinasi pengajaran langsung
(face-to-face) dan pengajaran online (e-learning), tapi lebih daripada itu
sebagai elemen dari interaksi sosial yaitu:
1.
Adanya interaksi antara pengajar dan mahasiswa
2.
Pengajaran pun bisa secara on line ataupun tatap muka langsung
Proses pembelajaran diarahkan untuk mewujudkan
kompetensi-kompetensi yang telah ditetapkan dalam kurikulum. Pembelajaran
dengan menggunakan media internet atau dengan distance learning tidak
menjadi andalan dalam pembelajaran karena tidak adanya interaksi antara guru
dengan murid . Dalam Proses Belajar Mengajar (PBM), tatap muka atau
konvensional merupakan proses pembelajaran utama yang dilakukan di
sebagian besar sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Namun PBM
tatap muka ini cenderung membuat siswa jenuh dan kurang aktif. Untuk itu
perlu adanya inovasi pembelajaran, yaitu dengan menerapkan konsep Blended
Learning.
Suatu hal yang perlu diingat adalah bagaimana teknologi web
ini dapat mebantu proses belajar. Untuk kepentingan ini materi belajar perlu
dikemas berbeda dengan penyampaian yang berbeda pula.Pencampuran model
pembelajaran konvensional dengan belajar secara online bukanlah hal yang baru
dan pelengkap pembelajaran konvensional adalah e-learning. E-learning merupakan
metode pembelajaran yang berfungsi sebagai pelengkap metode pembelajaran
konvensional dan memberikan lebih banyak pengalaman afektif bagi pelajar.
Singkatnya, e-learning menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar.
Salah satu hal yang
menarik dengan penerapan model pembelajaran kombinasi (blended learning) adalah
tercapainya tujuan pembelajaran secara efisien dan efektif karena kedua model
memiliki keunggulan masing-masing. Model pembelajaran tatap muka dengan metode
konvensional memungkinkan pembelajaran berlangsung secara interaktif dengan
menggunakan berbagai pendekatan, strategi serta metode pembelajaran sedangkan
dengan metode online dapat memberikan materi secara online tanpa batasan ruang
dan waktu, selain itu peserta didik lebih banyak memperoleh dan mengolah
informasi dari berbagai sumber sehingga hal ini dapat menunjang proses
pembelajaran.
4.
Karakteristik Blended Learning
Adapun
karakteristik dari blended learning
yaitu:
a)
Pembelajaran yang menggabungkan berbagai cara penyampaian, model pembelajaran,
gaya pembelajaran, serta berbagai media berbasis teknologi yang beragam.
b)
Sebagai sebuah kombinasi pembelajaran langsung (face to face), belajar mandiri, dan belajar mandiri via online.
c)
Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara
mengajar dan gaya pembelajaran.
d)
Guru dan orangtua peserta belajar memiliki peran yang sama penting, guru
sebagai fasilitator, dan orangtua sebagai pendukung.
5.
Metode Blended Learning dalam
Pembelajaran Berbasis Web
Metode blended Learning memberikan kesempatan bagi peserta
pembelajaran online, salah satunya untuk bertatap muka. Metode ini juga
memberikan rasa keterikatan pembelajar apa yang sedang dipelajarinya. Walaupum
online learning memberikan kemudahan bagi para pelajar untuk mengikuti
pembelajaran di mana saja dan kapan saja, pembelajar, sebagai manusia, tetap
memiliki keinginan untuk berada dalam komunitas (dalam hal ini komunitas
belajar) yang sesungguhnya, dan hal ini dipandang penting dalam pembelajaran.
Selain itu sosok mengajar walau tidak dominan seperti dalam paradigma mengajar,
tetap diperlukan untuk pembinaan perilaku atau sikap yang berorientasi pada
norma masyarakat (Rusman dkk, 2013).
Jadi pembelajaran berbasis web ini sangat cocok diterapkan
dalam dunia pendidikan. Salah satu metode yang dapat diterapkam dalam
pembelajaran berbasis web ini adalah metode blended Learning. Dengan begitu
peserta didik dapat memperoleh informasi yang semakin banyak dan mudah untuk
memahaminya.
6.
Prosedur Blended Learning Dalam
Pembelajaran
Secara spesifik Profesor Steve Slemer (2005) dan Soekartawi
(2005) menyarankan enam tahapan dalam merancang dan menyelenggarakan Blended
Learning agar hasilnya optimal, yaitu:
1) Tetapkan macam dan materi bahan
ajar.
2) Tetapkan rancangan dari Blended
Learning yang digunakan.
3) Tetapkan format dari on-line
Learning.
4) Lakukan uji terhadap rancangan yang
dibuat.
5) Selenggarakan Blended Learning
dengan baik dengan cara menyiapkan tenaga pengajar yang ahli dalam bidang
tersebut.
6) Siapkan kriteria untuk melakukan
evaluasi pelaksanaan Blended Learning.
DAFTAR
PUSTAKA
|
Lawanto,
Oenardi. 2000. “Pembelajaran Berbasis WEB Sebagai Metoda Komplemen Kegiatan
Pendidikan dan Pelatihan”. Vol. 9, No. 1.
Rusman, dkk. 2011, Pembelajaran Berbasis Teknologi dan
Komunikasi. Bandung : PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Luqman, H.T
& Dinarin, A.E. (2012). Pengembangan
E-Learning. Semarang : C.V Budi Utma.
Pembahasan tentang dampak negatif dari penggunaan gadget dalam kehidupan sehari hari:
BalasHapus1. kurangnya interaksi dengan masyarakat sekitar
Bagaimana dampak bagi anak dibawah umur apakah pengaruh negatif lebih banyak dibanding pengaruh positifnya?
HapusTidak hanya itu, dengan penyalahgunaan gadget membuat anak malas belajar, dikarenakan dia terlalu sibuk dengan game.
HapusLalu bagaimna pencegahan dari dampak tersebut?
HapusMenurut saya tergantung kepada pengawasan orang tua jika dikaitkan dengan anak dibawah umur, sesuai dengan kebutuhan dan kontrol dari orang tua anak itu sendiri.
Hapusmenurut saya dampak negatif yang ditimbulkan oleh gadget bagi anak anak yaitu anak anak tersebut akan mengalami kecanduan yang sulit untuk dihilangkan karena dengan kecanduan tersebut anak anak sulit untuk berinteraksi dengan orang orang disekitarnya
HapusKurangnya kepedulian terhadap lingkungan
BalasHapusKarena semua orang sudah terlalu sibuk dengan gadget nya menyembabkan kurangnya interaksi dengan lingkungan sekitar yang membuat sikap orang menjadi individualis
Hapus2. Pengguna akan cenderung mengalami kecanduan
BalasHapusSaya sedikit menambahkan dampak lain yang ditimbulkan adalah tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena asyik dengan dunianya sendiri. Dia beranggapan bahwa yang penting bagi dirinya hanya gadjetnya saja
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDampak kecanduan gadget terhadap lingkungan bisa jadi membuat seseorang tidak berbaur dengan lingkungan tersebut dan tidak mengenal orang-orang yang berada dilingkungan tersebut.
HapusPecandu gajdet akan bersikap tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya
HapusSaya setuju dengan teman2 tapi saya ingin menambahkan sedikit dampak negatif dari Gadget yaitu banyaknya orang lalai dalam beribadah.
BalasHapusgood
HapusTerkait dengan pertanyaan ayu ramadhani. Pengaruh mana yang lebih dominan, negatif atau positif kah ? Itu tergantung dengan orang dewasa yang mengawasi anak bermain gadjet
BalasHapusJika dalam sehari kita sering menggunakan gadget akan berdampak buruk pada kesehatan kita, terlebih pada kesehatan mata
BalasHapusTingkat individualisme menjadi tinggi
BalasHapusada sebagian orang yang tidak menggunakan gadged dengan baik contohnya saja melihat yang negatif atau yang tidak bermanfaat
BalasHapusApa peranan orang tua dalam menghadapi dampak negatif penggunaan gadget pada anaknya?
BalasHapusdisini peran orang tua sangat berpengaruh dalam mencegah dampak negatif dari penggunaan gadget tersebut, orang tua harus bisa memberikan contoh kepada anaknya, contohnya disini yaitu anggap lah kita menjadi orang tua kita mempunyai anak kita mnyuruh anak kita untuk belajar tapi kita sibuk dengan gadget kita dengan demikian anak itu juga akan meniru apa yang kita lakukan.
HapusPeranan orang tua mengawasi dan mengajari anak, sehingga anak tau batasan-batasan yg sudah digariskan orang tua nya mana yg positif dan mana yg negatif sehingga anak paham dampaknya dan juga butuh bimbingan dari orang tua anak.
HapusMembatasi anak dalam penggunaan jadget. Berikan kedisiplinan kepada anak dalam bentuk jadwal kapan si anak boleh memakai gadjer. Apabila itu diterapkan dengan serius maka dampak dari penggunaaan gadjet akan bisa dihindari. Serta orang tua atau orang dewasa yang ada disekitar anak, menemani anak selama bermain gadjet agar nantinya dapat melihat apa2 saja yang diakses oleh anak
HapusSalah satu peranan ortu dalam menghadapi dampak negatif gadget adalah membatasi pemakaian gadget pada anak nya, Misalkan 3 jam/hari.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusDapat merusak kesehatan mata.
BalasHapusMenurut saya gadget membuat semua orang menjadi lupa waktu, contohnya seperti bermain games membuat orang lupa akan waktu karena keasikan bermain
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSaya sedikit menambahkan dampak lain yang ditimbulkan adalah tidak peduli dengan lingkungan sekitar karena asyik dengan dunianya sendiri. Dia beranggapan bahwa yang penting bagi dirinya hanya gadjetnya saja
BalasHapusSaya sedikit menambahkan akibatnya bisa saja kurangnya pergaulan atau kurangnya bersosualisasi dengan orang lain sehingga akan menimbulkan kurangnya rasa kerpedulian terhadap lingkungan sekitar
BalasHapusSedikit menambahkan mengenai damoak negatif gadget yaitu seperti kecanduan seseorang terhadap gadget hingga mereka lupa dengan kewajiban nya seperti sholat, makan, mandi, dan ketika disuruh oleh orang tua pun tidak didengar karena saking candunya.
HapusSaya setuju dengan pendapat rekan rekan semua, pengaruh gadget tersebut lebih berat positif atau negatif tergantung pada sipenggunanya dan kalau untuk anak dibawah umur itu akan lebih baik di awasi oleh orang tua
BalasHapusSaya sedikit menambahkan akibatnya bisa saja kurangnya pergaulan atau kurangnya bersosualisasi dengan orang lain sehingga akan menimbulkan kurangnya rasa kerpedulian terhadap lingkungan sekitar
BalasHapusPenggunaan yang berlebihan bagi anak dapat menimbulkan kecanduan, sering menunda-nunda pekerjaan dan dapat melalaikan pekerjaan-pekerjaan lainnya.
BalasHapusZaman sekarang bannyak nya anak yang salah dalam mengunakan tekhnologi berbasis web,salah satunya yaitu anak2 pada umumnya lebih menggunakannya hanya sebatas kesenangannya saja,contohny saja anak menggunakan web hanya mengunakan hanya sebatas permainan saja,yg nantik nya akan timbul kecandungan yang sulit untuk di hilangkan,seharusnya orang tua haruslah berperan besar dalam proses pertumbuhan sang anak,karna pengawasan orang tua lah yang nantiknya bakal menjadi cikal bakal tumbuhnya seorang anak yang nantiknya besar menjadi seorang yang berguna.
BalasHapusSeberapa besar pengaruh gadget di kalangan mahasiswa baik di bidang studi maupun non studi?
BalasHapusSangat besar, karena diera globalisasi seperti sekarang ini gadget sudah sebagai kebutuhan pokok dalam menjalankan kebutuhan hidup dan perjalanan hidup apalagi dikalangan mahasiswa sekarang ini.
HapusDibidang studi dapat mengetahui dengan cepat informasi baru atau inovasi serta riset-riset baru mengenai sesuatu. Serta kita dengan mudah menemukan buku dengan online
Hapus👍
BalasHapusada sebagian orang yang tidak menggunakan gadged dengan baik contohnya saja melihat yang negatif atau yang tidak bermanfaat
BalasHapusSaya sedikit menambahkan tentang dampak negatif gadged yang dapat membuat kita cenderung malas belajar serta membaca buku.
BalasHapusTerimakasih informasinya sangat bermanfaat😊
BalasHapussama sama
HapusBagaimana cara mengatasi jika anak dibawah umur sudah terpengaruh dengan penggunaan gadjet ?
BalasHapusCara mengatasinya yaitu alih kan perhatian anak tersebut.
HapusDengan cara memberikan permainan seperti permainan edukatif dan beri anak tersebut seperti menghafal ayat2 alquran....
BalasHapusPengaruh gadget terhadap kesehatan mata https://youtu.be/OER3h5PN3Cs
Menurut saya penggunaan gadget banyak pengaruhnya pada saat ini. Banyak penelitian telah menunjukkan beragam bahaya yang muncul akibat terlalu banyak menggunakan gadget. Menurut ahli bedah tulang di Amerika Serikat Kenneth Hansraj, orang yang gemar menundukkan kepala hingga 30 derajat ketika melihat telepon genggam berisiko mengalami cedera pada leher. Menurut Hansraj, tekanan pada leher ketika menekuk melihat layar gawai menyebabkan keausan dini pada tulang, air mata, dan degenerasi akibat berat leher yang meningkat saat kepala tertunduk.
BalasHapusDampak negatif menggunakan gadget https://youtu.be/qqLcite4cls
BalasHapusDan lagi dampak dari gadget bisa merusak jaringa syaraf otak dengan perlahan karena signal radiasi gadget yang begitu kuat
BalasHapusKita bisa membatasi waktu anak bermain gadget dengan sering membawa anak bermain dan bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungannya dan bermain dengan kawan sebayanya
BalasHapusBest Slots for Real Money - LuckyClub.live
BalasHapusCheck out our top slots for real money or play free casino games online. We have the top slot games you'll never come across but we offer the luckyclub best